Tujuan Puasa Sebenarnya
Dalam Islam, kita kenal rukun Islam yang sejumlah lima buah. Lima rukun Islam itu ialah Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa, serta Haji. Ke-5 rukun Islam ini jadi pilar buat umat Islam yang harus dikerjakan, terkecuali untuk zakat serta haji, hanya karena diharuskan buat seorang yang dapat.
Kecuali beribadah sholat, puasa jadi beribadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, terutamanya saat bulan Ramadhan. Puasa bermakna meredam makan, minum serta jalinan suami istri mulai keluar fajar s/d terbenamnya matahari.
Beribadah puasa ialah beribadah yang lain dari beribadah yang lain. Bila beribadah seperti sholat amalnya untuk diri kita, jadi tidak dengan puasa. Sebab amal beribadah dari puasa untuk Allah SWT hingga pahalanya dapat semakin besar dibandingkan amal beribadah yang lain. Dalam satu hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Tiap amalan kebaikan yang dilaksanakan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang seumpama sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Terkecuali amalan puasa. Amalan puasa itu ialah untuk-Ku. Saya sendiri yang akan membalasnya. Karena ia sudah tinggalkan syahwat serta makanan karena-Ku. Buat orang yang berpuasa akan memperoleh dua kebahagiaan yakni kebahagiaan saat ia buka serta kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya. Benar-benar berbau mulut orang yang berpuasa bertambah harum disamping Allah dibanding berbau minyak kasturi." (HR. Bukhari no. 1904, 5927 serta Muslim no. 1151).
Dalam jalankan beribadah puasa, tiap umat Muslim diwajibkan untuk meredam rasa lapar serta haus dan nafsu mereka. Perintah puasa dikatakan langsung oleh Allah SWT lewat salah satunya ayatnya yang mengeluarkan bunyi,
"Hai beberapa orang yang beriman, diharuskan atas kamu berpuasa seperti diharuskan atas beberapa orang sebelum kamu supaya kamu bertakwa," (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Tetapi, arah puasa bukan hanya untuk meredam nafsu serta patuhi perintah Allah SWT. Masih ada arah-tujuan puasa yang lain yang berada di dalam beribadah puasa. Di bawah ini beberapa arah puasa yang kami kumpulkan dari situs dalamislam.com.
Tingkatkan Rasa Sukur
Arah puasa yang pertama untuk tingkatkan rasa sukur. Saat kita meredam lapar serta haus waktu berpuasa, kita dapat juga memikirkan bagaimana dengan situasi beberapa orang yang sehari-harinya kesusahan hingga tidak mempunyai makanan untuk dikonsumsi.
Situasi ini semestinya membuat kita makin sadar serta lebih mengucapkan syukur pada apakah yang kita punya. Dari Abu Hurairah, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda,
"Lihatlah pada beberapa orang yang bertambah rendah dibanding kalian, serta jangan sampai kalian lihat pada beberapa orang yang ada di atas kalian, sebab yang demikian itu bertambah pantas buat kalian, agar kalian tidak menyepelekan nikmat Allâh yang sudah dianugerahkan pada kalian."
Arah puasa yang ke-2 untuk tingkatkan pengaturan kita. Saat berpuasa, kita bukan hanya harus meredam lapar, tetapi harus juga dapat meredam nafsu dan tindakan-tindakan jelek, seperti ghibah, mengatakan kasar, serta geram. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Puasa itu ialah perisai. Oleh karenanya, bila salah seorang antara kalian berpuasa, karena itu jangan sampai ia berbicara kotor serta tidak berlaku bodoh. Bila ada orang yang melawan atau mencacinya, karena itu sebaiknya ia menjelaskan, ‘Sesungguhnya saya sedang berpuasa' (sekitar 2x). Untuk Rabb yang jiwaku ada di tangan-Nya, berbau mulut orang yang berpuasa itu bertambah harum disamping Allah Ta'ala dibanding aroma minyak kesturi, dimana ia tinggalkan makanan, minuman, serta nafsu syahwatnya sebab Saya (Allah). Puasa itu untuk-Ku serta Saya akan memberi pahala karena itu serta satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya."
Memperoleh Surga Allah
Arah puasa yang ke-3 untuk dapat mendapatkan surga yang sudah disediakan oleh Allah SWT. Buat orang yang berpuasa, ada surga spesial yang dibikin buat mereka. Surga ini namanya Ar Rayyan, sebagai salah satunya dar delapan pintu surga. Dari Sahl bin Sa'ad dia mengatakan,
"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya di Surga itu ada satu pintu yang dinamakan ar-Rayyan. Dari pintu itu beberapa orang yang berpuasa akan masuk di hari Kiamat nantinya. Tidak ada seorang juga yang masuk lewat pintu itu kecuali mereka. Diberi pertanyaankan, ‘Mana beberapa orang yang berpuasa?' Lantas mereka juga berdiri. Tidak ada seorang juga yang masuk lewat pintu itu kecuali mereka. Bila mereka telah masuk, karena itu pintu itu akan ditutup hingga tidak lagi ada seorang juga yang masuk lewat pintu itu. '" (HR. Bukhari serta Muslim).
Membuat Akhlak Mulia
Arah puasa yang ke-4 untuk membuat akhlak yang mulia. Dengan berpuasa, kita harus meredam nafsu dan semua tindakan-tindakan nista. Disamping itu, kita dilatih untuk dapat meningkatkan karakter-sifat sabar, amanah, kepedulian, serta akhlak mulia yang lain. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bagaimana pandangannya pada puasa,
"Puasa mempunyai impak yang paling kuat dalam jaga anggota badan yang berbentuk lahiriah dan kemampuan bathin dan melindunginya dari beberapa faktor pencemaran yang menghancurkan. Bila beberapa faktor pencemaran itu sudah kuasai dianya, karena itu dia akan rusak. Dengan begitu, puasa akan jaga kejernihan hati serta kesehatan anggota tubuh sekaligus juga akan kembalikan segala hal yang sudah sukses dirampas oleh nafsu syahwat. Puasa adalah pembantu yang terbesar dalam mewujudkan ketakwaan…"
Arah puasa yang ke-5 untuk memperoleh pahala amal beribadah langsung dari Allah SWT. Sama seperti yang disebut awalnya, jika amal beribadah puasa tidak sama dengan amal beribadah yang lain. Amal beribadah puasa spesial untuk Allah SWT, karena itu pahala yang diberi juga langsung dari Allah SWT. Ini disebut dalam hadist yang mengeluarkan bunyi,
"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, karena itu dia untuk-Ku serta Saya yang akan memberi pahalanya." (HR. Muslim).
Menghindari dari Siksa Neraka
Arah puasa yang setelah itu untuk menghindari kita dari siksa neraka. Puasa dimisalkan untuk perisai buat umat Islam, yang membuat perlindungan seorang dari siksa neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Tidak seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah terkecuali akan Allah jauhi ia (sebab puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim" (HR. Bukhari serta Muslim).
Memperoleh Syafaat di Akhirat
Arah puasa yang selanjutnya untuk memperoleh syafaat di akhirat nantinya. Di akhirat kelak, kecuali Al Qur'an, puasa akan tiba untuk memberi syafaat pada seorang yang melakukan. Ini sesuai sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengeluarkan bunyi,
"Puasa serta Al Qur'an memberikan syafaat pada hamba Allah di hari kiamat. Puasa mengatakan : "Wahai Tuhanku, saya sudah menghalanginya makan minum serta syahwatnya pada siang hari, karena itu perkenankanlah saya memberikan syafaat untuknya". Serta Al Qur'an juga mengatakan: " Saya sudah menghalanginya tidur saat malam, karena itu perkenankanlah saya memberikan syafaat untuknya." (HR. Ahmad).
Jaga Kesehatan Badan
Arah puasa yang paling akhir untuk mempertahankan kesehatan badan manusia. Puasa telah terkenal untuk salah satunya langkah untuk mempertahankan kesehatan pada tubuh. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz menjelaskan,
"…manfaat puasa dapat bersihkan badan dari pencemaran yang jelek serta memberi kesehatan dan kemampuan. Hal itu sudah disadari oleh beberapa dokter. Serta mereka sudah banyak menyembuhkan pasien mereka dengan memakai puasa ini."